Bandung.Swara Jabbar.
Potensi sumber kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia
sangat luar biasa termasuk juga yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat, namun
sampai saat ini tarap hidup para nelayan masih jauh dari tingkat kesejahteraan
dan masih tergolong keluarga ekonomi lemah. Bahkan di Jabar saat ini tercatat
sekitar 105 ribu keluarga nelayan yang tersebar di wilayah Jabar Selatan dan
Utara. Untuk itu, melalui Raperda
inisiatif dewan tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, diharapkan dapat
mendongkrat tingkat kesejahteraan nelayan, khususnya nelayan asal Jabar
Menurut Ketua Pansus III yang membahas Raperda tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Yunandar Eka Perwira, mengatakan
terpuruknya nasib nelayan itu, dikarenakan minimnya pengetahuan dan tekhnologi
yang dimiliki para nelayan. Selain itu juga, masih kurangnya perhatian
pemerintah dalam sector keselamatan, kesehatan dan dukungan perekonomian/
permodalan.
Dengan adanya Perda ini nanti, diharapkan mampu
menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi para nelayan. Untuk itu, kita akan susun pasal-per pasal
yang mendetail dan jelas, agar pemangku kepentingan dilapangan tidak salah menterjemahkan
isi dari Raperda yang sedang kita godok, saat ini, kata Yunandar kepada
wartawan saat ditemui diruang FPDIP, Senin (25/1).
Dalam Raperda ini juga, tentunya akan mengatur hak dan
kewenangan pemerintah daerah untuk memberikan program-program pemberdayaan dan
perlindungan nelayan. Terutama bagi
nelayan kecil, tradisonal dan buruh.
Selain itu, khusus Pasal Perlindungan Nelayan, Fraksi
PDIP akan mengusulkan agar dapat dimasukan pasal tentang jaminan kesehatan, jaminan mendapatkan modal,
jaminan asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan, jaminan usaha dan jaminan hasil
tangkapan ikan, ujarnya Yunandar yang juga Sekretaris FPDIP DPRD Jabar ini.
Melalui Raperda inisiatif ini, diharapkan ada
jaminan yang lebih besar bagi para nelayan untuk memperoleh fasilitas-fasilitas
yang dapat meningkatan kesejehteraan mereka. Dan tidak hanya kualitas
kehidupannya tetapi juga kuantitas nelayan ini penting bagi Jawa Barat.
Dengan
visi maritim Indonesia maka penting bagi kita untuk juga memiliki jumlah
nelayan yang cukup dan berkualitas dengan dukungan teknologi modern. Untuk itu
diperlukan kerjasama lintas sektor, bidang, OPD dan wilayah sehingga
program-program yang ditujukan bagi peningkatan kesejahteraan nelayan lebih
terintegrasi dan lebih efektif.
Lebih
lanjut Yunandar mengatakan, program asuransi bagi nelayan selama mereka melaut
maupun ketika menghadapi kendala cuaca sehingga hasil produksi tidak memadai.
Harus juga ada dukungan permodalan yang khusus bisa memfasilitasi kegiatan
usaha nelayan, baik dari perbankan maupun dengan melalui skema dana bergulir.
Sedangkan terkait teknologi, memang sampai
saat ini keberpihakan pemerintah terhadap profesi nelayan dipandang masih
kurang. Berdasarkan, informasi dari kalangan nelayan Jabar Selatan dan utara,
ternyata mereka (Nelayan) kita masih sangat jauh dalam penggunaan teknologi,
sehingga perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan agar hasil tangkapannya
memadai.
Hal yang tidak kalah penting juga soal, ukuran
perahu, rata-rata nelayan kita perahunya kecil-kecil atau belum memiliki perahu
yang berkapasitas sedang, apalagi besar, karena kurangnya pengetahuan sehingga tidak
mampu mengoperasional perahu modern yang diterapkan pada kapal berukuran sedang
dan besar, ujarnya.(die)