Bandung.Swarajabar11.blogspot.com
Saat ini derajat kesehatan bayi dan anak di Indonesia
masih jauh dari yang diharapkan, ditandai dengan masih tingginta angka kematian
bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,
AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dan terakhir menurun menjadi 32 per
1000 kelahiran hidup SDKI 2012. “Target kami 23 kematian per 1000 kelahiran
pada tahun 2015. Tapi saat ini Jabar baru 30 per 1000 kelahiran,” ujar Ketua
BKKBN Jabar, Ir Siti Fathonah MPH saat memberikan sambutan dalam Seminar
Kesehatan Bayi dan Anak dengan tema “Melalui pemberian ASI , Gizi
Seimbang dan Pola Asuh yang Optimal Kita Wujudkan Bayi dan Anak yang Sehat dan
Berkualitas,” di Hotel Sukajadi Bandung, Kamis (19/6).Lebih lanjut Fathonah
mengatakan bahwa AKB Tahun 2015 sebesar
23 per 1000 kelahiran hidup dan tetap tergolong tinggi jika dibandingkan
negara-negara ASEAN seperti Singapura (3 per 1000 kh), Brunei Darusalam (8 per
1000 kh), Malaysia (10 per 1000 kh), Vietnam (18 per 1000 kh), dan Thailand (20
per 1000 kh).Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi terhadap
tingginya AKB di Indonesia karena jumlah penduduknya juga besar.Angka kematian
bayi tinggi terutama disebabkan asfiksia, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR),
infeksi, diare dan pneumonia (Dinkes Prov Jabar), untuk itu perlu adanya
program akselasi penurunan AKB dan program peningkatan kualitas hidup
anak.Salah satu tantangan yang saat ini dihadapi adalah rendahnya pengetahuan
dan kesadaran kaum ibu khususnya tentang kesehatan ibu dan anak.Dalam rangka
menurunkan AKB perlu adanya kerjasama lintas sektor dan lintas
program.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diadakan seminar untuk organisasi
wanita dan ibu PKK sebagai organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk
meningkatakan kesejahteraan keluarga.Setelah mengikuti seminar ini, diharapkan
para anggota organisasi wanita tersebut dapat menyebarluaskan materai ynag
telah diterima kepada teman sejawat dan juga kepada ibu-ibu dilingkungan
kerjanya masing-masing ujarnya.@(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar