Bandung .Swarajabar11.blogspot.com
Setelah Caffe ini terpkasa kami tutup setahun lalu,
disebabkan oleh pemberitaan miring oleh salah satu tabloid lokal yang memicu
terjadinya kehebohan media
Internasional, dan menuai protes mancanegara, Café ini beserta sang pemilik
sdr. Henry Mulyana adalah koraban
pemberitaan dengan angle super negarif,
pelintiran fakta demi mencari sensasi, yang dilakukan oleh sang “whistle blower”
yakni sebuah tabloid berinisal JG.Ini
adalah contoh ekstrim dari sebuah pemberitaan angle negative stilah sekarang
ini bagaikan sebuah kampanye Hitam.Seperti menggunakan kata “Café Nazi” yang
mengisyaratkan sang pemilik sdr. Hendry
Mulyana sebagai paham penebar
kebencian.Padahal konsep awal Café ini adalah “Militer Jerman Era Perang Dunia
II” saya ulang nsekali lagi, konsepnya “Militer”, bukan Ideologi, tentunya
menggunakan istilah “Café Nazi” yang memiliki konotasi arti yang sangat berbeda dab negative. Sdr
Henry Mulyana juga sama sekalu
Bukan orang bodoh yang kurang pendidikan
sejarah , seperti yang dituliskan dalam tabloid whistle blower
tersebut.Sebaliknya ia adalah “Pegiat Sejarah”yang memilih mengisi luangnya
mengagali sejarah lebih dalam dari pada orang pada umumnya@(Die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar