Bandung.Swarajabar11.blogspot.com.
Persediaan alat kontrasepsi di Jawa Barat dalam kondisi
kritis. Bahkan, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, sebagian besarnya mengalami
kekosongan stok.Menipisnya alat kontrasepsi gratis tersebut dikhawatirkan
menambah berat beban masyarakat miskin di Jabar. Hal ini dikatakan Kepala
Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar Ir Siti Fathonah MPH, usai Acara Halal Bihalal di Kantor BKKBN
Jabar., Sabtu (9/8/2014).Lebih lanjut Siti mengungkapkan,
menipisnya stok alat kontrasepsi tersebut sudah terjadi sejak Juni 2014 lalu."Sejak
Juni lalu stok alkon (alat kontrasepsi) memang sudah tipis di lapangan. Sudah
dalam tanda kritis, artinya tidak akan mencukupi hingga tiga bulan ke
depan,". Menurut Siti, menipisnya persediaan terjadi pada alat kontrasepsi
jenis pil dan suntik. Padahal, hampir sebagian besar masyarakat Jabar atau
hampir sekitar 80 persennya menggunakan dua jenis alat kontrasepsi tersebut.Siti
juga menuturkan, pihaknya sudah memetakan wilayah-wilayah kritis persediaan
alat kontrasepsi tersebut. Menurutnya, dari 27 kabupaten/kota di Jabar,
sebagian besarnya mengalami kekosongan alat kontrasepsi."Akibatnya, mereka
yang umumnya masyarakat tidak mampu itu harus membeli alkon swasta,"katanya.
Meski masyarakat bisa mengatasi persoalan menipisnya persediaan alat
kontrasepsi yang disediakan pemerintah dengan cara membeli sendiri alat
kontrasepsi.Namun, menurut Siti, kondisi itu tak bisa dibiarkan. Sebab, hakekat
dari keberadaan pemerintah sendiri adalah memberikan pelayanan bagi masyarakat."Kalau
dibiarkan, pemerintah lepas tanggung jawab. Padahal, kan salah satu fungsi
pemerintah adalah pelayanan terhadap masyarakat,"ujarnya.(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar