Komisi A DPRD Jabar mendukung
langkah aparat kepolisian yang memberlakukan tindakan tegas tembak di tempat
bagi pelaku perusuh Pemilu 2014. Untuk mengamankan pesta demokrasi ini, Polda
Jabar mengerahkan 28 ribu personel selama gelaran pemilu. Jumlah itu ditambah
dari TNI sebanyak 11 ribu dan 776 ribu tenaga Linmas yang tersebar di 26
kabupaten/kota.
Wakil
Ketua Komisi A DPRD Jabar, Azhar Aung mengatakan,
pihaknya sangat mendukung langkah tembak di tempat bagi pelaku anarkis.
Tindakan tegas diharapkan memberi efek luar biasa dan menjadi perhatian bagi
pihak-pihak yang ingin mengacaukan pemilu. "Sikap tegas itu dilakukan
dengan harapan pihak-pihak yang ingin mengacaukan pemilu bisa berpikir ulang
dan mengurungkan niatnya. Kita sangat mendukung tetapi harus sesuai aturan yang
berlaku," jelas Azhar, Selasa (18/2).Selain itu, aparat harus lebih cermat
dalam menyikapi setiap potensi gangguan dan tidak gegabah dalam melakukan
eksekusi tembak di tempat.Aparat kepolisian juga harus mengidentifikasi
terlebih dulu gangguan seperti apa yang layak diganjar tembak di tempat.
"Tembak di tempat itu hanya untuk tindakan antisipasi saja. Kita berharap
langkah ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa," katanya.Untuk mengawal
proses Pemilu 2014, Polda Jabar mendapat suntikan dana sebesar Rp 101 miliar
dari Mabes Polri. Meski dana yang tersedia dinilai kecil, namun Polda Jabar
tetap berkomitmen untuk menjaga pelaksanaan pemilu di wilayah Jawa Barat agar
berlangsung lancar, aman, dan kondusif.@(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar