Rabu, 30 April 2014

Jelang Mudik lebaran Komisi D minta Kondisi Jalan Di Jabar ditingkatkan


Bandung.swarajabar11.blogspot.com

Komisi  D DPRD Jawa Barat yang menangani masalah pembangunan infrastruktur di jabar   meminta agar Pemerintah Provinsi Jabar bisa lebih meningkatkan tingkat kemantapan jalan provinsi." Komisi D DPRD Jabar telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal itu. Selain tingkat kemantapan jalan, Jawa Barat juga memerlukan pembangunan sejumlah ruas jalan baru," Demikian  dikatakan sekretaris  Komisi D DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos di Bandung, Selasa.(29/4)Hal ini  penting dilakukan mengingat beberapa bulan lagi jalan-jalan tersebut akan dipergunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran 2014.Karenanya, Komisi D meminta pemerintah melakukan percepatan dalam perbaikan dan pembangunan jalan di sejumlah kawasan di Jawa Barat. Selain telah mengalami kerusakan, sejumlah kawasan di Jabar ini pun menjadi jalur penghubung antar provinsi yang padat dilalui kendaraan,  urainyaWakil ketua DPD PDI Perjuangan jabar ini juga menyatakan, kondisi jalan nasional di jalur tengah Jawa Barat cukup memprihatinkan dan kondisi ini pun menimbulkan kemacetan dan kecelakaan bagi penggunanya."Selama ini, masyarakat banyak yang mengeluhkan jalan nasional di jalur tengah. Apalagi di musim hujan sekarang ini, ujarnya @( Die)

PMII Kota Bandung Protes Pemilu Buruk Ke DPRD Jabar


Bandung.swarajabar11.blogspot.com
Puluhan mahasiswa PMII yang tergabung dalam kaukus pergerakkan jawa barat melakukan unjuk rasa di depan pintu gerbang gedung DPRD jawa barat Jl. Diponegoro Bandung, Selasa (29/4).Para pengunjuk rasa diterima oleh kasubag aspirasi Drs. Sudiana karena hampir seluruh  anggota DPRD jabar tengah melakukan kegiatan komisi ke luar daerah melaksanakan kegiatan pemantauan pelaksanaan APBD, namun mereka menolak karena  sebelum itu mereka menyatakan telah janjian dengan  komisi A DPRD jabar yang akan menerima mereka.Aspirasi mereka memprotes buruknya proses pemilihan umum  9 April 2014 yang dilaksanakan oleh komisi pemilihan umum jawa barat dan meminta DPRD jabar untuk menindak dan mengusut tuntas  kriminalisasi pemilu 2014.Dalam orasinya Mereka menyatakan DPRD jabar harus usut tuntas kriminalisasi Pemilu 2014 di jabar, karena tidak mau memiliki wakil-wakil rakyat yang munafik.Pemilu merupakan proses pembelajaran politik kepada masyarakat tetapi yang terjadi proses pemilu 2014 hanya jadi proses pembodohan rakyat.Orasi mereka juga menilai KPU tidak becus dan telah lalai dalam melaksanakan Pemilu dan menjadikan rakyat jadi korban dari ketidak becusan KPU.@ (Die)

UPPKS Gelar Rakernas Di Kota Bandung


Bandung.swarajabar11.blogspot.com

Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejatera (UPPKS) atau AKU  dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional 2014 di kota Bandung 28-30 April 2014. Rakernas yang digelar  di Hotel Gino Feruci, Jalan Braga 67 Bandung, mengambil tema “Melalui AKU kita kembangkan ekonomi kerakyatan menuju NKKB”dan Sub tema”Memperluas dan Memperkuat Kemitraan dengan Berbagai Pihak” ini dihadiri 200 peserta dari seluruh Indonesia diantaranya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal, Kepala BKKBN Jawa Barat Ir Siti Fathonah MPH ,Ketua Umum AKU Syahrir Husin Lubis.Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, kelompok-kelompok kecil UPPKS jika bisa bersatu melalui sebuah asosiasi akan berpotensi luar biasa dalam mewujudkan perekonomian Indonesia yang kuat. “Karakteristik kelompok UPPKS kecil-kecil sekitar 10-20 orang. Dimana mereka bersatu melihat peluang usaha, maka akan mampu mengangkat perekonomian Indonesia, melalui pemberdayaan perempuan,” terang Fasli Jalal usai membuka Rakernas  di Bandung, Senin (28/4)Menurutnya, dalam wadah asosiasi para perempuan peserta KB, berpotensi KB hingga pasca KB karena tidak usia subur, akan menjadi besar. BKKBN sendiri akan memfasilitasi pertemuan tahunan di tingkat propinsi, hingga nasional termasuk menghadirkan narasumber agar mereka mampu bersaing dengan kemajuan teknologi saat ini. ”Perlu asosiasi mereka untuk diperkuat. BKKBN akan fasilitasi pertemuan di propinsi hingga menghadirkan nara sumber. Berdasarkan studi 80 persen keluarga akseptor KB memerlukan usaha,” tandasnya. (Diah)

APK Jabar Masih Jauh Dibawah Nasional



Bandung.swarajabar11.blogspot.com

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Prof Achmad Jazidie menegaskan setiap tahun Angka Partiisipasi Kasaar (APK)m terus mengalami peningkatan. Ada yang cukup cepat namun ada juga yang stagnan.Dari data yang ada di Dikmen Kemdikbud, tahun 2012 secara Nasional sudah mencapai angka 76,44 persen, APK tertinggi adalah Provinsi Bali yaitu 105,94 persen. Sedangkan Provinsi Jabar baru mencapai 67,77 persen atau berada diurutan ke 28.  Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi Pemprov Jabar terutama Disdik dan juga provinsi yang AAPK nya dibawah Nasional, kata  Achmad Jazidie dalam acara dialog interaktif Dirjen Dikmen dengan Wartawan dengan Tema “ Sekolah Menengah Terbuka dan Tunjangan Guru, di Hotel Park Bandung, Rabu (30/4/2014).Dikatakan, adanya kesenjangan APK antar provinsi tentunya ada beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi, geografis, waktu, sosial, budaya, dan drop out dari SMA adalah kendala dari rendahnya APK dikmen. Sebagai bentuk intervensi peningkatan APK SMA, maka Kemendikbud melalui Dirjen Dikmen mulai tahun 2014 akan meluncurkan rintisan Sekolah Menengah Atas Negeri Terbuka (SMANT).Tujuan aatau sasaran  SMANT jarak jauh aadalah lulusan SLTP sederajat yaag tidak tertampung di SMA/K Reguler kerena beberapa faktor diatas, selain itu ditujukan untuk siswa drop Out SMA/K.Ada sebanyak lima sekolah SMANT akan didirikan, yaitu SMAN 1 Gambut Banjarmasin-Kalimantan Selatan, SMAN 1 Kepanjen Jawa Timur, SMAN 1 Narmada Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat, SMAN 2 Padalarang-Jawa Barat, dan SMAN 12 Merangin-Jambi. Kelima sekolah terebut, akan dijadikan percontohan pendirian Pendidikan Menengah Universal (PMU), untuk tahun 2014.Di lima sekolah tersebut, menurut Jazidie  akan menerapkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan tiga mode layanan bantuan belajar, yaitu dominan online.Pada mode layanan ini, para siswa akan mendapat sebesar 80 persen Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan online, dan 20 persen dengan bimbingan tatap muka. Kedua, mode balance online dan tatap muka. Maksudnya, terdapat 50 persen KBM berlangsung dengan bimbingan online, dan 50 persen dengan bimbingan tatap muka. Ketiga, mode dominan tatap muka. Dengan mode ini, para siswa akan melakukan bimbingan online sebanyak 20 persen KBM, dan 80 persen dengan bimbingan tatap muka.Jazidie mengharapkan, melalui SMANT dapat memberikan kontribusi berarti terhadap peningkatan APK Dikmen Nasional sebesar 97 persen pada tahun 2020. Untuk itu, setiap tahun akan ada penambahan SMANT  sampai tahun 2020 ditargetkan sebak 300 Sekolah Induk.  Lebih lanjut dijelaskan, bagi calon siswa SMANT  harus lulusan SMP/sederajat, umur maksimal 21 tahun.  Calon siswa diutamakan berasal anak-anak kaum duafa, pengisian kolom kesanggupan pembiayaan sekolah oleh orang tua.Sedangkan sistem belajar, siswa akan mendapat unit pembelajaran jarak jauh. Dengan Kurikulum, dan materi yang sama, masing-masing siswa dapat mengakses dari kelima sekolah tersebut. "Tapi, ujian tetap dilakukan secara tatap muka, yaitu di sekolah yang didaftarkan, jelasnya.Adapun terkait kenapa dipilihnya ke lima Sekolah tersebut, Jazidie mengungkapkan atas dasar ekonomi, geografis, waktu, sosial, budaya, dan drop out dari SMA, serta cukup banyaknya anak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan SLTA. Untuk di Jabar dipilih SMAN 2 Padalarang-Kab Bandung Barat, karena berdasarkan survey dan kajian Dikmen, di Padalarang cukup banyak anak usiaa sekolah / lulusan SMP tidak dapat melanjut kejenjang SLTA, pungkasnya. (Die)

Kamis, 24 April 2014

Silaturahmi Dorong Maman Abdurrachman Kembali ke DPRD Jabar


Bandung.swarajabar11.blogspot.com
Dari sekitar 100 orang anggota DPRD Jabar yang maju kembali menjadi calon anggota legislative ditengarai  hanya sekitar 25 persenan saja yang terpilih untuk kembali duduk sebagai wakil rakyat di DPRD provinsi Jawa Barat, lainnya tersisihkan oleh wajah-wajah baru yang akan mewarnai  5 tahun peta perpolitikan di lembaga legislative yang merupakan bagian dari pemerintahan provinsi Jawa barat ini.Salah seorang yang mampu untuk mempertahankan eksistensinya adalah Drs. Maman Abdurrakhman politisi Partai Amanat Nasional ini meski ditempatkan pada no urut 8 di pileg 2014 kemarin namun dipercaya masyarakat kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung yang memilihnya secara pribadi untuk kembali mewakili mereka di DPRD Jabar, Maman  meraih dukungan 27.497 suara sedang suara partainya secara keseluruhan meraih 131.765 suara .Dikatakan Maman apa yang dilakukannya sehingga kembali mendapat kepercayaan, adalah melalui jalan-jalan dan silaturakhmi dengan masyarakat.“Saya hanya jalan-jalan dan silaturakhmi dengan masyarakat, hanya menjalankan fungsi saya selaku wakil rakyat, tidak menjanjikan sesuatu agar memilih saya” ungkap Maman ketika ditemui di ruang kerja fraksi PAN DPRD Jabar. Jl. Diponegoro 27 Bandung Rabu (23/4)Diungkapkan Maman, pada pemilu legislative 9 April 2014 yang baru lalu, Secara signifikan dirinya  mendapat dukungan dari masyarakat kabupaten bandung barat kab bandung, terutama  kecamatan Cililin dan Batujajar di Kab. Bandung Barat serta Kec. Rancabali, pasir jambu, Ciwidey, Cileunyi dan Cilengkrang di Kab Bandung, yang semula merupakan basis dari partai lain tetapi secara signifikan mampu memberikan dorongan sehingga mendongkrak suaranya.  Anggota Komisi C DPRD Jabar ini, mengungkapkan pemberian no urut 8 pada pileg lalu, untuk memudahkan masyarakat dalam mengenalnya pemungutan suara,  karena identik dan  sesuai dengan no partainya 8, setelah dalam 2 periode sebelumnya diberikan no urut 1 karena kapasitasnya sebagai bendahara partai, urainya. @ (Die)