Bandung.Swara Jabar.
Musyarawarah Rencana Pembangunan atau musrenbang provinsi
Jawa barat yang tengah dilakukan oleh Bappeda Jawa Barat, mengharapkan
adanya masukan-masukan dari daerah yang telah membuat rencana kegiatan, yang
membedakannya sekarang hanya e budgetting, lainnya kita terjebak
oleh common goal.
Penilaian ini disampaikan oleh anggota FPDI
Perjuangan yang juga anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dr. Ikhwan Fauzi, M.Kes
kepada wartawan usai pembukaan Musrenbang Jabar oleh Mendagri di Bandung .
Kamis(2/4)
Dikatakan, Di Musrenbang ini yang diharapkan
adalah masukanmasukan dari dari daerah- daerah yang membuat rencana
kegiatan, sama klasik sebenarnya, yang membedakan sekarang adalah e
budgetting, Cuma sebenarnya musrenbang ini kita selalu terjebak dalam
common goal, Common goal yang intinya dari 15 tahun lalu tidak
banyak perubahan.
“Itu semacam nilai-nilai normatif kayak orang
berdosa kalau tidak solat, seperti meningkatkan pendidikan,
meningkatkan kesehatan, tapi sebenarnya yang jadi prioritas di Jabar ini apa.
karena ternyata indek kesejahteraan kita jelek.” Ungkap Ikhwan
“Dari 13 capaian aspek peningkatan kesejahteraan, 5
indikator tidak mencapai target hanya 6 yang capai target artinya tingkat
kesejahteraan kita jelek, Kita lihat aplikatif tingkat pendidikan kita
lebih rendah saat ini, sekarang terjadi penurunan tingkat partisipasi ke
PT yang cuma 17 persen, harusnya itu diperhatikan apa faktornya.
Standar kesehatan di Jawa Barat tidak memuaskan,
drajat kesehatan di jabar jelek karena angka kematian bayi dan angka
kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, angka harapan hidup yang masih
rendah,tidak mencapai target.
Kita lihat aplikatif tingkat pendidikan kita lebih
rendah, sekarang terjadi penurunan tingkat partisipasi ke PT yang
cuma 17 persen harusnya itu diperhatikan, itu kan faktor biaya orang mau kuliah
tapi gak ada duit jadi eurueun, harusnya subsidi pendidikan yang diperbesar
beasiswa yang open bar terbuka, jangan melulu proyekisme,. Jangan
kekurangan kelas jadi alasan proyekisme.
Di jabar ini Angka tingkat kesenjangan antara
sikaya dan si miskin tinggi!, sehingga terciptalah indek kesejahteraan kita
menurun,dan terjadilah hanya orang orang kaya yang bisa sekolah, hanya
orang kaya yang bisa menikmati layanan kesehatan.(die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar