Jumat, 03 April 2015

dr. Ikhwan Fauzi, M.Kes : Indek Kesejahteraan Sangat Jelek


Bandung.Swara Jabar.

Musyarawarah Rencana Pembangunan atau musrenbang provinsi Jawa barat yang  tengah  dilakukan oleh Bappeda Jawa Barat, mengharapkan adanya masukan-masukan dari daerah yang telah membuat rencana kegiatan, yang membedakannya  sekarang  hanya e budgetting, lainnya kita terjebak oleh common goal.
Penilaian  ini disampaikan oleh anggota FPDI Perjuangan yang juga anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dr. Ikhwan Fauzi, M.Kes kepada wartawan usai pembukaan Musrenbang Jabar oleh Mendagri di Bandung . Kamis(2/4)
 Dikatakan,  Di Musrenbang ini yang diharapkan adalah masukanmasukan dari dari daerah- daerah yang membuat rencana kegiatan,  sama klasik sebenarnya, yang membedakan sekarang adalah e budgetting,  Cuma sebenarnya musrenbang ini kita selalu terjebak dalam common goal, Common goal yang  intinya dari 15 tahun lalu tidak banyak  perubahan.
“Itu semacam  nilai-nilai normatif  kayak orang berdosa kalau tidak solat,   seperti meningkatkan pendidikan,  meningkatkan kesehatan, tapi sebenarnya yang jadi prioritas di Jabar ini apa. karena ternyata indek kesejahteraan kita jelek.” Ungkap Ikhwan
“Dari 13 capaian  aspek peningkatan kesejahteraan, 5 indikator  tidak mencapai target hanya 6 yang capai target artinya tingkat kesejahteraan kita jelek, Kita lihat  aplikatif tingkat pendidikan kita lebih rendah saat ini,  sekarang terjadi penurunan tingkat partisipasi ke PT yang cuma 17 persen,  harusnya itu diperhatikan apa faktornya.
Standar kesehatan di Jawa Barat tidak memuaskan,  drajat kesehatan di jabar jelek karena angka kematian bayi  dan angka kematian ibu melahirkan yang masih tinggi, angka harapan hidup yang masih rendah,tidak mencapai  target.
Kita lihat  aplikatif tingkat pendidikan kita lebih rendah,  sekarang terjadi penurunan tingkat partisipasi ke PT  yang cuma 17 persen harusnya itu diperhatikan,  itu kan faktor biaya orang mau kuliah tapi gak ada duit jadi eurueun, harusnya subsidi pendidikan yang diperbesar beasiswa yang open bar terbuka,  jangan melulu proyekisme,. Jangan kekurangan  kelas jadi alasan proyekisme.
Di jabar ini Angka tingkat  kesenjangan antara  sikaya dan si miskin tinggi!, sehingga terciptalah indek kesejahteraan kita menurun,dan  terjadilah hanya orang orang kaya yang bisa sekolah, hanya orang kaya yang bisa menikmati layanan kesehatan.(die)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar