Senin, 22 Februari 2016

Perayaan Cap Go Meh Warga Tionghoa Turut Membangun Bangsa





Bandung.Swara Jabbar.

Kiprah  Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI ) Jawa Barat yang didirikan tahun 2000 lalu, yang bergerak dibidang social, pendidikan dan lingkungan  dari tahun ketahun terus berupaya meningkatkan eksistensinya ditengah lingkungan masyarakat.  Bahkan dikota Bandung sendiri kita, selalu mendukung semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Walikota Bandung.
Ketua PINTI Jabar, dr.Hani Surjati,  mengatakan, PINTI Jabar terus membina anggotanya agar kaum perempuan lebih maju lagi terjun di dalam masyarakat, untuk merubah paragdigma biasanya ibu rumah tangga hanya di dapur,  melalui organisasi PINTI  kita ingin anggota dapat meningkatkan pengetahuan dan terjun ke  masyarakat untuk berbaur , bersosialisasi , beramal dan berbaur gotong royong.
“Awal-awal kegiatan  PINTI hanya berupa arisan  keluarga , kita kumpulkan uang selama 3 bulan sekali kaya berkumpul makan dan seminar keluarga.  Namun seiring dengan bertambahnya anggota dan pengetahuan, akhirnya kita anak bangsa Indonesia-Tionghoa, harus turut peduli terhadap pembangunan bangsa dan negara, sehingga kita lakukan pembahasan dan eksesn   tentang psikologi moral dan etika, pengetahuan umum, ekonomi , pendidikan  anak dll, diharapkan ibu-ibu ini bisa mandiri dan maju tengah masyarakat ,” ujarnya disela perayaan Cap Go Meh di Queen Legend Restaurant-Bandung , Sabtu (20/2) malam.
Dikatakan, cukup banyak kegiatan yang telah dilakukan PINTI Jabar khususnya di kota Bandung, diantaranya, ikut gerakan  bersih bersih  cikapundung, (pembersihan  sungai Cikapundung) , membuat buku  moral etika seperti untuk siswa SD, SMP, SMA,  perbaikan wc yang rusak,ikut kegiataan sumpah pemuda bersama Walikota Bandung Ridwan Kamil  dan kami pun merespon positif . Sebagai warga tentu kita cinta Indonesia, meskipun kita rumpun Tionghoa  namun kami tetap Warga Indonesia.
“Prinsipnya kita terus mendukung dan mendorong peran serta masayarakat Tionghoa untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia, NKRi harga mati,” ujarnya.
Adapun terkait acara Cap Go Meh ini, dr Hani mengatakan,  Cap Go Meh ini merupakan suatu tradisi, yang dijadikan kekayaan kebudayaan Indonesia melalui keseniannya, kesehatan dengan mendirikan rumah sakit , pendidikan  bersama membangun Indonesia  supaya kita bersatu bersama-sama .
Hani mengungkapkan Perayaan  Cap Go Meh ini digelar kerjasama PINTI Jabar bersama  Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Bandung, yang sekaligus digelar seminar kesehatan “B’GEN” dan Seminar Jangan Takut Hadapi MEA.  Selain itu juga  penyerahan penghargaan kepada Prof.DR.dr.Demin Shen , M.Kes, Ibu Tjutju Widjaya, M.Sn, dan Dr.Michele Shen , M.Kes.(diah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar