Jumat, 09 Oktober 2015

Pemerintah Belum Atur Ekonomi Kreatif






Bandung.Swara Jabbar.
Sampai saat ini belum ada pengertian, dan kriteria  yang jelas,  yang berkaitan dengan  ekonomi kreatif,  ekonomi yang berbasis intelektual, kita agak susah menghitung ekonomi kreatif itu sekalipun digital marketing, atau internet marketing di kita ini luar biasa pertumbuhannya.Demikmian dikatakan Ir. Ridho Budiman Utama Ketua Komisi Bidang Perekonomian (II) di DPRD provinsi  Jawa Barat kepada Swara Jabbar.di ruang rapat kerja Komisi II DPRD Jabar jl. Diponegoro 27 Bandung. Jum’at (9/10/2015).Dikatakan,  sampai saat ini nampaknya pusat  masih kesulitan, kemarin pada saat rapat dengan  dinas perdagangan juga  dipertanyakan kaitannya dengan e-commerce, kaitanya dengan digital marketing, kaitannya dengan internet marketing, marketing online, ternyata aturan dipusatnya juga belum jelas padahal di negara lain yang disebut dengan orange economic ini, luar biasa pertumbuhannya.Di Karibia itu sudah mencapai 6.7 % ekonomi kreatif itu,  di kita di kementeriannya juga belum jelas apa, definisi ekonomi kreatif itu, karena ternyata seni masuk ke sana ekonomi kreatif, kemudian budaya artinya ekonomi  yang berbasis  intelektual itu ekonomi kreatif .Kita agak susah menghitung ekonomi kreatif itu sekalipun kalau digital marketing atau internet marketing itu luar biasa majunya.  tetapi secara nasional data yang saya punya sampai bulan Agustus  itu sudah diangka 2, 5 M USD. yang e comerce. Pemerintah juga belum punya  aturan  yang jelas dibanding retail atau transasksi sales retail  biasa yang tanpa internet itu, yang saat ini sudah mencapai 33 M. USD  jadi baru sekitar 1 persennya saja , tetpi karena itu justru  justru ekonomi orange ini menunjukkan pertumbuhannya dahsyat.Seperti Matahari mall ( lippo group) , sekarang salim group menggandeng roket internet  yang Oliver dari Belanda itu yang juga  investornya Lazada,  investornya zalora belum lagi tokopedia yang kemarin baru dapat funding 100 jt USD atau 1.3 T,  belum lagi kita lihat traveloka yang juga dapat Rp. 1.3 T .  hanya yang saya investornya  lihat dari luar semua. Karena itu seharusnya pemerintah memperhatikan e commerce ini.(Diah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar