Bandung.Swarajabar
Gagasan Mendagri Tjahyo Kumolo yang akan memberiakn anggaran
dari APBN 1 Trilyun bagi partai politik , kelihatannya baik untuk menghidupkan
parati dan demokrasi , tapi sebenarnya secara menyesatkan dan tidak berempati
dengan kebutuhan dan tuntutan rakyat. Sangat tidak relevan Parati diberkan dana
konstan seperti itu, selain menyesatkan juga membunuh krebilitas Parpol ujar
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Sunatra.Sebagai aktifis Partai , saya tidak
setuju wacana pemberian 1 trilyun bagi
partai yang diberikan dana sistem plat diberi rata 1 trilyun tiap parpol,
disamping tidak kreatif juga sekaligus membunuh kompetensi antar partai dalam
memperjuangkan aspirasi rakyat serta akan muncul ketergantungan kepada
Pemerintah.Parpol akan terkait dan terbelenggu oleh anggran yang diberikan oleh
Pemerintah, bahayanya partai akan jadi
stempel pemerintah.Sikap kritisnya akan tumpul dan tidak akan obyektif dalam
menentukan sikap.Bagi Partai Gerindra mengedepankan sikap kritis, obyektif dan
proporsional itu harus dijaga, jangan sampai terkooptasi oleh anggaran yang
diberikan pemerintah.Selama ini sumber keuangan Partai adalah iuran
fungsionaris dan angota Partai, baik yang duduk dalam jabatan politik seperti anggot
DPR RI/ DPRD serta bantuan APBN/APBD berdasarkan jumlah suaran atau kursi yang
diperoleh.Kemudian dana Partai itu diaudit
dan dilaporkan kepada Pemerintah/BPK tidak benar kalau dana Partai itu
dikelola secara tertutup, dana partai itu dikelola terbuka dan diaudit olehn
akuntan public, termasuk dana kampanye, baik pilg, pilkada maupun pilpres,
keliru kalau ada pihak yang mengatakan dan partai tertutup, karena dana itu
diaudit.Gagasab Mendagri Tjahyo Kumolo sebaiknya ditarik, karena menimbulkan ketidakpercayan
kepada Parpol sekaligus akan melemahkan fungsi partai yang akan berdampak
lemahnya demokrasi.(Die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar