Selasa, 31 Maret 2015

Dewan Khawatir GBLA Tidak Siap Untuk Pembukaan PON


Bandung. Swara Jabar.
Pelaksanaan kegiatan Pekan Olahraga Nasional  XIX 2016 yang kurang lebih tinggal setahun lagi sementara klegiatan pembangunan venuesb tempat akan dilaksanakannya kegiatan pertandingan dinilai masih mengkhawatirkan.
Kekhawatiran ini juga diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD  Jawa Barat H. Ali Hasan, S.Ip  yang mengkhawatirkan penggunaan Gelora Bandung Lautan Api   yang baru dibangun untuk digunakan sebagai venues tempat dilaksanakannya pembukaan  PON nanti.
Hal ini terkait dengan  Banyaknya permasalahan yang terjadi di gedung Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
 Dikatakan Ali Hasan Dirinya khawatir GBLA tidak siap dijadikan tempat pembukaan PON. Karena itu pihaknya  meminta Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang juga merupakan Ketua PB PON 2016 mempertimbangkan kembali penggunaan GBLA.
"Saya sangat khawatir dengan kesiapan GBLA yang akan digunakan untuk Opening Ceremoni PON XIX 2016. Terlebih saat ini banyak permasalahan yang terjadi. yang terjadi datang dari berbagai hal. Di antaranya menyangkut pembangunan fisik yang belum siap, adanya permasalahan hukum, hingga permasalahan teknis pembangunan.
"Bahkan, saat ini pun ada keretakan dari bangunan GBLA. Sehingga ada ke kahwatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dikahawatirknannya, jika penggunaanya  dipaksakan, akan mengundang berbagai persoalan. Dan bila itu  tersebut terjadi, akan mencoreng citra Jabar selaku tuan rumah.
"Kita mohon Pak Gubernur untuk mempertimbangkan kembali (rencana opening ceremoni PON di GBLA). Jangan sampai itu memalukan,"
Ali juga memberikan alternative, terdapat beberapa tempat di Jabar yang strategis untuk pelaksanaan upacara pembukaan, seperti Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung dan Stadion di Kabupaten Bekasi. Yang lebih siap  daripada GBLA. Selain itu,  dalam upacara pembukaan nanti, harus memperhatikan aspek kenyamanan pengunjung.(die/bd)

Dewan Minta Tolak Masuknya Paham Radikalisme Dalam Buku Pelajaran



Bandung.Swara Jabar.

Anggota DPRD jabar mengkhawatirkan dan menyesalkan   ditemukannya buku pendidikan agama dan budi pekerti yang memuat paham radikalisme yang terjadi di SMAN9 Bandung.  
Masuknya kandungan paham radikalisme dalam buku pelajaran SMA/SMK yang Beredar dan terjadi di Kota Bandung membuat khawatir anggota DPRD Jawa barat akan berpengaruh terhadap perkembangan mental dan anak ke depan.
Kekhawatiran ini diungkapkan Maman Abdurrachman anggota Komisi V DPRD Jabar, saat ditemui di, Bandung, Senin (30/3).
Buku-buku tersebut harus segera ditarik dan dilarang peredarannya. Dikhawatirkan isi buku tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi anak-anak, untuk itu pengawas pendidikan harus menyikapi hal ini. turun tangan harus dievaluasi. Dari mana itu datangnya? Harus ditolak, masa isinya radikal," kata Maman.(die/bd)

72 Ribu Warga Jabar Alami Gangguan Jiwa



Bandung.Swara Jabar.
Saat Ini Terdapat 72 Ribu Warga Jabar Yang Mengalami Gangguan Jiwa Dengan Berbagai Latar Belakang Penyebabnya.  Gangguan Mental Emosional Tertinggi Di Indonesia Justru Di Jawa Barat. Dan Seseorang Dengan Gangguan Kejiwaan, Termasuk Skizofrenia, Akan Mengalami Gangguan Produktivitas Dan Kapasitas Bekerja Serta Bersosialisasi Di Masyarakat, Tentunya Ini Akan Menghambat Kemajuan Di Jabar.
Pernyataan Ini Disampaikan Oleh Ketua Harian Audiensi   Komunitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (Pdskji) Dr. Teddy Hidayat, Spkj Saat Melakukan Audiensi Dengan Ketua Dprd Jawa Barat Di Bandung. Senin (30/3)
Mensikapi Audiensi Dan Gambaran Serta Aspirasi Yang Dismpaikan Oleh Ketua Komunitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (Pdskji) Tersebut Ketua Dprd Jabar Ineu Purwadewi Sundari Menyatakan Masalah  Kesehatan Jiwa Sangat Mempengaruhi Tingkat Kadar Kwalitas Manusia Di Jawa Barat, Karena Itu   Tindakan Pencegahan Hingga Rehabilitasi Kepada Mereka Yang Mengalaminya Harus Dilakukan Sesuai Dengan Kebijakan Yang Berlaku.
Dikatakan Ineu Dprd Jawa Barat Mengapresiasi  Aspirasi Psikiatri Komunitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (Pdskji).  Dan  Meminta Komisi V Yang Menangani Masalah Kejehteraan Rakyat Untuk Menindaklanjuti  Usulan Yang Berkaitan Dengan Dukungan Pemerintah Dalam Meminimalisir Gangguan Kesehatan Jiwa Di Jabar Tersebut.
Wakil Ketua  Dpd Pdip Jabar Bidang Ekonomi Ini Menambahkan,  Pemerintah Berperan Penting Untuk Merealisasikan Usulan Tersebut. Tata Kelola  Kesehatan Dan Regulasi Khusus Untuk Mengurus Persoalan Kesehatan Jiwa Dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (Opd) Maupun Dinas Kesehatan Yang Berhubungan Langsung Dengan Pdskji. Sehingga Pelayanan Kepada Masyarakat Tentang Kesehatan Jiwa Dapat Diantisipasi Serendah Mungkin Seiring Dengan Visi Untuk Meningkatkan Kemajuan Masyarakat Jabar.
Sementara Tedy Juga Menyatakan  Kesehatan Jiwa Merupakan Kondisi Yang Memungkinkan Bagi Seseorang Menjalani Hidup Harmonis Dan Produktif Di Tengah Masyarakat. Sebab, Gangguan Kesehatan Jiwa Yang Tidak Mendapat Penanganan Tepat, Bisa Menimbulkan Berbagai Dampak, Seperti Kekerasan Di Masyarakat, Kenakalan Remaja, Pemasungan, Hingga Kecenderungan Bunuh Diri. Karena Itu, Diperlukan Dukungan Dari Pemerintah Untuk Bersama-Sama Mengatasi Persoalan Kesehatan Jiwa Ini
Dan Yang Saat Ini Harus Diperjuangkan Adalah Program Kesehatan Jiwa Masyarakat. Sayang, Program Ini Tak Berjalan Baik. Anggaran Pemerintah Sebagian Besar Untuk Rumah Sakit Jiwa, Tegasnya.(die/bd)

Komisi V Setujui Perda Ketenagakerjaan 2014 Direvisi



Bandung.Swara Jabar.
Komisi V DPRD jawa barat yang ikut membedah lahirnya Peraturan Daerah Jawa Barat  no 6 tahun 2014 tentang ketenagakjerjaan, menyetujui aspirasi buruh untuk melakukan revisi atas beberapa pasal yang dalam peraturan daerah tersebut yang dinilai rancu.
Aliansi buruh jabar yang melakukan audiensi dengan Komisi V menilai  Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan itu perlu direvisi karena secara krusial  memiliki permasalahan mendasar yang justru akan membuat penyelenggaraan ketenagakerjaan tidak sesuai dengan arahan pembangunan hubungan industrial yang harmonis.
Komisi V yang dipimpin Ketuanya Agus Weliyanto Santoso SH, menyatakan beberapa waktu yang lalu, Komisi V DPRD Jawa Barat telah menyampaikan kepada pimpinan DPRD Jawa Barat perihal perlunya revisi Perda Ketenagakerjaan tersebut, namun waktu itu, belum menyertakan kajian alasannya.
Sementara Rustandi anggota komisi V dari Fraksi Nasdem menyatakan bahwa perda no 6 tahun 2014 ini sudah ada dalam program legislasi komisi V dan akan menjadi program raperda inisitaif komisi V. diharapkannya dengajn adanya ddrda ini nantinya akan menjawab semua permasalahan ada yang tida terakomodir dalam UU tetapi  tidak bertentangan dengan UU. tuturnya. (die/bd)

Minggu, 29 Maret 2015

Arahan Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Barat Drs. Sugilar SAPTA LOMBA PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA


·     



       PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT MENGELOLA PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA.
·            PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI JAWA BARAT :
1.       DARI SISI KUANTITAS  : JUMLAH PENDUDUK NO 1  DI INDONESIA. HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN  2010 MENCAPAI 43 JT, DIPERKIRAKAN TAHUN 2014 MENJADI 46 JT, HAL INI DIKARENAKAN JUMLAH KELAHIRAN DI JAWA BARAT SEKITAR  900.000 JIWA, DENGAN ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK 1,89 %. TERTINGGI KAB BEKASI MENCAPAI 4, 69 % DAN TERENDAH KAB MAJALENGKA 0,4 %

TINGGINYA ANGKA KELAHIRAN INI JUGA ANTARA LAIN  DISEBABKAN USIA KAWIN PERTAMA WANITA ( UKPW ) MASIH RENDAH, RATA-RATA MASIH ADA YANG MENIKAH DI USIA 17, 18, 19, 20 TAHUN, SEDANGKAN YANG IDEAL UKPW ADALAH 21 TAHUN.
KARENA MASIH TINGGI NYA PERNIKAHAN DI USIA DINI, MAKA JUMLAH KELAHIRAN DARI WANITA SUBUR ( WUS ) 15-19 MENCAPAI 42 /1000 KELAHIRAN. KITA MENGUPAYAKAN UTK MENURUNKAN ANGKA INI MENJADI HANYA 30/1000 KELAHIRAN. KELAHIRAN DIMAKSUD BAIK DARI PASANGAN SUAMI ISTERI ATAU DARI REMAJA YANG TERPAKSA HRS DINIKAHKAN ( KECEKAAN )

STRUTUR PENDUDUK BERADA PADA STRUKTUR MUDA/PRODUKTIF DENGAN POSISI JUMLAH
2 BERBANDING 1, ARTINYA  2 ORANG USIA PRODUKTIF HANYA MENANGGUNG 1 ORANG USIA TIDAK PRODUKTIF. KONDISI INI SANGAT MENGUNTUNGKAN APABILA PENDUDUK USIA PRODUKTI ( 15 – 59 TAHUN ) BERKUALITAS, SEHINGGA MENJADI MODAL PEMBANGUNAN, TAPI APABILA TIDAK BERKUALITAS AKAN MENJADI BEBAN PEMBANGUNAN. PENDUDUK USIA BALITA 4,1 JT ( 10 % ), Remaja 11,6 jt ( 27, 05 % ) dan Lansia 3 jt ( 7,04 % ).

MASALAH LAIN PERSEBARAN PENDUDUK TIDAK MERATA, TERTINGGI PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK BERADA DI KAB BOGOR 11,08 % DAN TERENDAH BERADA DI KT.BANJAR HANYA  0,41 %.

DENGAN JUMLAH PENDUDUK, TINGKAT PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK YANG TIDAK MERATA AKAN BERDAMPAK PADA BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN : KESEHATAN, PENDIDIKAN, TK PENGANGGURAN, LINGKUNGAN, KEAMANAN DLL DAN SUDAH TIDAK SEIMBANG DAYA TAMPUNG ( LAHAN ) DAN DAYA DUKUNG ( SUMBERDAYA ALAM ).


HAL TERSEBUT SANGAT BERPENGARUH TERHADAP KONDISI KELUARGA SEBAGAI UNIT TERKECIL DI MASYARAKAT DALAM MENCAPAI TINGKAT KESEJAHTERAANNYA

2.    DARI SISI KUALITAS YANG DIUKUR DENGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) ASPEK KESEHATAN, PENDIDIKAN DAN EKONOMI KITA MASIH PERLU MENGUPAYAKAN PENINGKATAN IPM, AGAR MEMPUNYAI SDM SEHAT, BERPENDIDIKAN TINGGI DAN MEMILIKI KEAHLIAN SEHINGGA MENJADI SDM YANG MEMPUNYAI DAYA SAING TINGGI.

·         PROGRAM KB DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA MERUPAKAN SOLUSI UNTUK MENEKAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK MELALUI PENGATURAN KELAHIRAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI DAN MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA MELALUI : PENINGKATAN KUALITAS ANAK ( BKB ), KUALITAS REMAJA ( BKR DAN PIK-R/M ), KUALITAS LANSIA ( BKL ) DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA.

·         PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA BERTUJUAN UNTUK MENYIAPKAN ANAK/BALITA SEHAT, CERDAS DAN CERIA. MENYIAPKAN REMAJA MENJADI REMAJA YANG TEGAR ( BERPERILAKU SEHAT, PUP, TERHINDAR DARI TRIAD KRR, MEMAHAMI PERENCANAAN KEHIDUPAN BERKELURGA ), MENJADIKAN LANSIA TANGGUH DAN KELUARGA KUAT DAN MANDIRI DALAM PEREKONOMIAN.

·         BAPAK/IBU SEBAGI KETUA KELOMPOK, KADER BINA KELUARGA BALITA, REMAJA, LANSIA, KETUA KELOMPOK UPKS DAN KELUARGA HARMONIS SEBAGAI TELAH MENDHARMA BHAKTIKAN TENAGA, FIKIRAN JUGA MATERI DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN TERHADAP KELUARGA SASARAN.

·         ATAS PERJUANGAN BAPA/IBU, SAMPAI SAAT INI DI JAWA BARAT TELAH TERBENTUK KELOMPOK BKB SEBANYAK 15.310, KELOMPOK BKR : 6.832, KELOMPOK BKL 7.472 DAN KLP UPPKS SEBANYAK : 6.435 SERTA PIK-R/M   : 2.542.  SEMOGA KELOMPOK-KELOMPOK INI DAPAT TERUS BERKEMBANG DAN MELAKSANAKAN KEGIATANNYA.

·         KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN BAPAK IBU UNTUK MEMBINA KELUARGA SASARAN YANG ADA DISEKITAR WILAYAH BAPAK/IBU,

·         KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA BAPAK/IBU YANG HADIR SEBAGAI JUARA TERBAIK TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM MENGELOLA KELOMPOK , SEBAGAI KADER DAN KELUARGA HARMONIK. KAMI BERHARAP DAPAT TERUS MENJADI MOTIVATOR DALAM MEMBANGUN KELUARGA YANG BAHAGIA SEJATERA.

·         SELAMAT MENGIKUTI LOMBA DITINGKAT PROVINSI, YANG SEKARANG DIIKUTI OLEH TSEKITAR 200 ORANG PESERTA, SEMOGA MENJADI YANG TERBAIK DIANTARA YANG SEMUANYA SUDAH BAIK. BAGI YENG TERPILIH MENJADI YANG TERBAIK AKAN MENGIKUTI LOMBA DITINGKAT NASIONAL.

                   

LAPORAN PENYELENGGARA SAPTA LOMBA PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA





Kbb.Swara Jabar
Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga
Dra. Teti Sabarniati.

Sejalan dengan amanat UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga maka BKKBN baik Kantor Pusat maupun Perwakilan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya Pembangunan Keluarga.
Pembangunan keluarga dilaksanakan melalui pembinaan Ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang bertujuan mendukung keluarga untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsi  keluarga secara optimal.
Pada pelaksanaannya di lapangan, pembinaan ketahanan keluarga dilaksanakan dengan membina keluarga berdasarkan siklus hidup yaitu :
1.       PEningkatan kualitas anak/balita melalui kelompok BKB
2.       Peningkatan kualitas remaja melalui kelompok BKR dan PIK-R/M
3.       Peningkatan kualitas lansia melalui kelompok BKL
4.       Memberikan akses terhadap sumber permodalan untuk pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS

Untuk terselenggaranya kelompok-kelompok kegiatan (Poktan) tersebut diatas, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa barat bermitra dengan OPD KB Kabupaten/Kota untuk membentuk dan membina Poktan-poktan dimaksud. Sedangkan yang menjadi penyelenggara Poktan tersebut adalah para pengurus dan kader yang ada di lapangan dan bekerja dengan sukarela.
Oleh karena itu sudah menjadi agenda tahunan menjelang peringatan Hari Keluarga  XXII Tahun 2015, kami bermaksud memberikan Apresiasi dan penghargaan sebagai ungkapan rasa terimakasih kepada pengurus dan kader kelompok serta keluarga harmonis yang merupakan teladan bagi keluarga-keluarga lainnya. Karena dari keluarga yang akan terbentuk anak-anak yang berkualitas dan berencana.
KEgiatan ini juga bertujuan untuk :
1.       Memberikan kesempatan kepada ketua kelompok dan kader Bina Keluarga serta Keluarga Harmonis untuk dapat saling berkomunikasi antar Kabupaten/Kota se Jawa Barat, sehingga dapat bertukar pengalaman.
2.       Menambah pengetahuan dan wawasan baik dari para nara sumber maupun dari sesame peserta.
3.       MEnumbuhkan rasa bangga menjadi Kektua atau Kader Poktan Bina Keluarga dan Keluarga Harmonis, sehingga menjadi motivator bagi keluarga yang ada di sekitarnya.

Sapta Lomba akan dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 27 dan 28 maret 2015, bertempat di Pusdik Ajudan Jenderal, Jalan Maribaya Lembang-kabuapten Bandung Barat.
Adapun peserta lomba 199 orang terdiri dari Ketua Kelompok BKB, Kader BKB, Ketua Kelompok BKR, Kader BKR, Ketua Kelompok BKL, Ketua Kelompok UPPKS dan pasangan keluarga harmonis, yang merupakan terbaik Tingkat Kabupaten/Kota, didampingi oleh 27 orang pengelola program pembangunan OPD-KB Kabupaten/Kota. Adapun Tim Juri dalam lomba ini berjumlah 7 orang. Tim Juri terdiri dari para widyaiswara dan Pembina Forum PIK-R/M STAR Jabar. Adapaun penilaian meliputi : Dinamika Kelmpok, Presentasi Peserta dan Wawancara.
KEgiatan lomba ini akan menghasilkan Nominasi Calon Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat dan selanjutnya akan dilaksanakan Re Cheking untuk melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan Poktan di lapangan untuk menetapkan Tebaik I, II, III dari masing-masing kategori lomba.
Demikian laporan yang dapat disampaikan, untuk selanjutnya kami mohon berkenan Bapak Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat untuk dapat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Sapta Lomba Secara resmi.(die)

KEGIATAN SAPTA LOMBA PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA TAHUN 2015


Kbb.Swara Jabar.


Sebagaimana amanat UU 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka BKKBN berkewajiban menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya Pembangunan Keluarga. Pembangunan Keluarga dilaksanakan melalui pembinaan Ketahanan dank esejahteraan Keluarga yang bertujuan mendukung keluarga untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara optimal.
Pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dilaksanakan melalui pembinaan keluarga dengan membentuk kelompok-kelompok kegiatan (Poktan) berdasarkan siklus hidup, yaitu :
1.       Peningkatan kualita sanak/balita melalui Kelompok BKB
2.       Peningkatan kualitas remaja melalui kelompok BKR dan PIK R/M
3.       Peningkatan kualitas lansia melalui Kelompok BKL
4. Memberikan akses terhadap sumber permodalam untuk pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS.
Oleh karen aitu, dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pengurus dan kader Poktan serta Keluarga Harmonis yang merupakan teladan bagi keluarga-keluarga lainnya, sekaligus dalam rangka memperingat iHariKeluarga XXII, makaPerwakilan BKKBN Jawa Barat akan menyelenggarakan SaptaLomba Program Pembangunan KeluargaTahun 2015, yang akan dilaksanakan pada hari Jumat danSabtu, tanggal 27 dan 28 Maret 2015 di Pusdik Ajudan Jendral, Lembang – Kabupaten Bandung Barat.
Adapun peserta lomba akan diikuti oleh utusan-utusan Kabupaten/Kota se- Jawa Barat, yang terdiri dari kader Poktan dan keluarga harmonis yang merupakan terbaik di tingkatKabupaten/Kota.
Kegiatan lomba ini akan menghasilka nnominasi calon terbaik tingkatProvinsi Jawa Barat, dan selanjutnya akan dilaksanakan Re Cheking untuk melihat secara langsung pelaksanaan KegiatanP oktan di lapangan untuk menetapkanTerbaik I, II dan III dari masing-masing katergori Lomba.(die)




Rabu, 25 Maret 2015

Satria Muda Pertahankan Tahta


 
Bandung.Swara Jabar.


Satria Muda Britama Jakarta belum tergoyahkan di puncak klasemen IndiHome National Basketball League (NBL) Indonesia musim 2014-2015. Christian Ronaldo Sitepu dkk mengoleksi 52 poin, setelah menumbangkan Satya Wacana ACA LBC Salatiga, 96-86, pada hari pertama Seri IX Bandung, di C-tra Arena, Rabu (25/3).
Satria Muda kini mencatatkan 25 kemenangan dan 2 kekalahan dari 27 laga yang telah dijalani. Dua tim kini menjadi pesaing terdekatnya yakni, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta dan CLS Knights Surabaya dengan koleksi poin yang sama (49 poin). Selain itu, kemenangan ini memastikan keunggulan head-to-head sempurna (3-0) atas Satya Wacana.
Pertandingan berjalan sengit di awal kuarter. Namun, Satria Muda akhirnya bisa menguasai keadaan. Arki Dikania Wisnu melengkapi keunggulan Satria Muda dengan skor 28-20 bertepatan dengan buzzer, lewat 2-point jump shot. Kevin Yonas Argadiba Sitorus dan Arki Dikania Wisnu tampil cemerlang dengan mencetak masing-masing 9 poin.
Keunggulan bisa dipertahankan Satria Muda di kuarter kedua. Free throw Riza Raharjo menjadikan Satria Muda memimpin 11 poin (49-38). Skor ini bertahan hingga kuarter kedua ditutup. Kali ini giliran Gunawan yang menyumbangkan 7 poin untuk Satria Muda.
Selepas istirahat, Satria Muda kian menjauh. Penonton pun dibuat kagum oleh Avan Seputra yang membuat timnya unggul 16 poin (77-61) melalui aksi slam dunk. Skor 79-65 menutup kuarter ketiga untuk keunggulan Satria Muda.
Meski unggul, Satria Muda masih belum aman saat memasuki kuarter keempat. Bahkan free throw Firman Nugroho di sisa 2 menit 7 detik membuat skor terpaut 7 poin saja (82-89). Namun pada akhirnya, Satria Muda bisa memetik kemenangan saat buzzer berbunyi dengan margin 10 poin (96-86).
Aktor dibalik kemenangan Satria Muda kali ini adalah Kevin Yonas Argadiba Sitorus yang mencetak 22 poin dan 7 rebound. Disusul, Gunawan dengan 19 poin, Christian Ronaldo Sitepu (14 poin), Arki Dikania Wisnu (11 poin), dan Avan Seputra (10 poin).
Game hari ini kurang memuaskan. Pemain terlalu mudah dilewati lawan, selain itu tanggung jawab masing-masing pemain masih kurang,” ujar coach Wiwin, sapaan akrab pelatih Satria Muda.
Meski menelan kekalahan, namun Satya Wacana kini menggusur Bimasakti Nikko Steel Malang di posisi 8. Sama-sama mengoleksi 37 poin, Satya Wacana lebih unggul goal difference. Sehingga Bimasakti yang harus terpaksa turun ke peringkat 9.(die)