Kamis, 28 Mei 2015

Citi Indonesia & PJI Gelar Regional Student Company Competitio


Citi Indonesia & PJI Gelar Regional Student Company Competitio







Kab Bandung Barat.Swara Jabbar.

Citi peka bersama Prestasi Junior Indonesia(PJI) mengelar Regional Student Company Competition (RSCC)untuk wilayah Jawa Barat di Kantor Bupati Bandung Barat (KBB) Padalarang,Kamis(28/5).Ajang ini dikuti 5 SMA/SMK yaitu;SMKN PPN Lembang,SMKN 1 Cihampelas,SMKN 4 Padalarang,SMAN 1 Parompong dan SMA Darul Falah,demikian dikatakan Robert Gardiner, Managemet Advisor PJI didampingi  Diky Risbianto Assistant Vice President Corporate Affairss Citi Indonesia beserta Hasanudin Kepala Bidang  SMA/SMK Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Pemkab KBB kepada wartawan di sela-sela acara.Menurut Robert,ajang ini merupakan suatu media bagi pelajar untuk mengekspresikan kemampuan mereka dalam membuat suatu produk,yang nantinya hasil kerja mereka itu bisa di pasarkan ke khayak umum,tuturnya seraya mengatakan pemenang dari kompetisi ini akan di kirim ke tingkat Nasional mewakili Jabar, yaitu SMK 4 Padarang yang lolos sebagai Juara Pertama.kemudian di seleksi lagi untuk mewakili Indonesia di tingkat Internasional.Region Student Company Competition di selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia,dimana Jabar merupakan kota pertama  kegiatan ini.RSCC merupakan puncak dari program"Growing the Spirit:Youth Enterpreneunship Initiative(YEI),yang bertujuan untuk membekali sekitar 7.000 remaja usia 15-17 tahun dengan wawasan dan keterampilan kewirausahaan.Program ini dilaksanakan di 31 SMA/SMK yang berada di Jakarta,Medan,Surabaya  Medan,Denpasar dan Bandung.Para peserta mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan menjalankan perusahaan siswa yang ntaya seperti pendirian Perusahaan Terbuka(PT)penentuan posisi dan tan ggungjawab jajaran direksi,perencanaan dan pelaksanaan strategi bisnis hingga tata penjualan saham atau penutupan nusaha di sekolah-masing,tutur Robert.Menurut diki program YEI ini terdapat kesamaan visi antara pihaknya denghan PJI yakni peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan bagi pelajar.Melalaui dana hibah sebesar USD 170.000,program ini men yasar para siswa/i dengan latar belakang sosial ekonomi rendah serta akses terhap informasi dan pengetahuan yang rendah,jelasnya. Ditambahkan Diki,Kami sangat mendukung tahap seleksi RSCC ini,sehingga nantinya dapat menghasilkan calon-calon wirausaha muda yang kreatif,cerdas dan mandiri yang dapat mewakili Jawa Barat di tingkat Nasional,pungkasnya.(die)

Rabu, 20 Mei 2015

Video Conference, Netty Heryawan Bahas PABM Bersama OPD




Bandung.Swara Jabbar.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan.Melakukan Video Conference dengan seluruh OPD terkait di Jawa Barat dengan tema Pola Pengasuhaan Anak Berbasis Masyarakat (PABM) di Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat Bandung, Rabu (20/5).Dalam Video Conference Netty memaparkan bahwa Indonesia memiliki permasalahan sosial yang serius terhadap anak. Anak merupakan kelompok rentan yang seharusnya dilindungi dan dsayangi tetapi sudah layu sebelum berkembang."Salah satu faktornya karena pembiaran orangtua mempercayakan pengasuhan anak dengan dawai tanpa adanya pendampingan dan edukasi," tegasnya.Pengasuhan anak menjadi tanggung jawab kita bersama karena faktanya orangtua biologis tidak dapat melakukan pola pengasuhan dengan baik. Maka program Pola Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat dapat menjadi alternatif dalam mengisi kekosongan dari orangtua bilogis oleh tenaga pendamping PABM.OPD yang terlibat dalam Video Conference antara lain Diskominfo, Disperindag, Dishut, Disnakertrans, Dinsos, BPMPT, BP3AKB, Dinkes, BKPP Wilayah IV Priangan, dan Pemkab Ciamis. Netty berharap Video Conference ini dapat menyamakan persepsi, dapat melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan OPD terkait, dapat menggelorakan kembali Gerakan 20 menit Mendampingi Anak dan mengidentifikasi sumber daya manusia dalam melakukan upaya preventif dan promotif.(Die)

Gubernur Jabar Tandatangani MOU Penerapan Iptek Agribisnis




Jakarta.Swara Jabbar.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Jawa Barat, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir menandatangani MoU dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tentang kesepakatan bersama "Penerapan Iptek Agribisnis Terpadu Berbasis Keanekaragaman Hayati di Jawa Barat", di Gedung II BPPT Lantai 24, Selasa (19/05).Selanjutnya untuk menindaklanjuti MoU ini ditandatangani juga Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Asisten Deputi Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenristekdikti, Hadirin Suryanegara bersama Kepala Pusat Penelitian Biotek LIPI, Direktur PT. Karya Anugerah Rumpin (KAR) Karnadi, BP3IPTEK Jawa Barat Dan Universitas Padjadjaran. Penandatanganan PKS ini disaksikan oleh Menristekdikti M. Nasir dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.Semua pihak mendukung adanya kerjasama ini karena teknologi pangan harus terus ditingkatkan dalam rangka meningkatkan produksi pangan nasional. Salah satunya adalah Jawa Barat adalah penghasil daging sapi nasional karena memiliki lingkungan yang cocok untuk peternakan sapi. Melalui kerjasama ini, akan dilakukan penerapan dan agribisnis pertanian terpadu berbasis peternakan di Jawa Barat, dengan fokus pada pengembangan sapi unggul."Segera yang akan kami kembangkan adalah penelitian dan pengembangan sapi Jawa Barat yaitu sapi Pasundan," kata Aher.Sebagai langkah awal, akan dilakukan penelitian dan produksi bibit sapi unggul di PT KAR. Juga akan dilakukan peningkatan populasi dan mutu genetik ternak melalui IB sexing, pelestarian plasma nutfah dan perbaikan mutu genetik sapi Pasundan, pengembangan kawasan agribisnis terpadu berbasis pertanian dan peternakan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bidang agribisnis terpadu berbasis pertanian dan peternakan."Mengapa kami tidak mengambil sapi-sapi yang lain ? karena sapi Pasundan ini sudah cocok dengan iklim di Jawa Barat. Dan menurut penelitian sementara, sapi Pasundan merupakan sapi yang paling tahan penyakit," tambah Aher.Agribisnis peternakan dan pengolahan hasil dilakukan dengan konsep pertanian terpadu berbasis peternakan. Kegiatan ini memanfaatkan fasilitas yang ada di Agrotechnopark (ATP) Cikadu, Jawa Barat. Kegiatan penerapan dan peningkatan agribisnis pertanian terpadu berbasis peternakan di Jawa Barat akan melahirkan UKM dan IKM yang selanjutnya dilakukan pembinaan berupa pelatihan-pelatihan dan pendampingan.(An)

Sabtu, 16 Mei 2015

Ali Hasan : Perumahan Tidak Boleh Alih Fungsikan Lahan Fasilitas Umum




Bandung.Swara Jabbar.
Pengembang perumahan haruslah memerhatikan fasilitas umum (fasum) bagi wargnya,  fasum tersebut sangat penting keberadaannya, salah satunya untuk ruang terbuka hijau (rth). Hal ini dinilai perlu untuk menjaga keseimbangan dan keasrian alam, dan dengan adanya rth ini, keseimbangan alam bisa terjaga sehingga tidak merusak kondisi lingkungan. Selain itu, fasum ini pun bisa digunakan warga untuk berbagai aktivitasnya.Hal ini dikemukakan H.Ali Hasan, S.Ip. Ketua Komisi IV DPRD Jabar yang membidangi masalah pembangunan dan infrastruktur.Dikatakan Ali, tidak seluruh pengembang perumahan memerhatikan keberadaan fasum, seperti yang  yang terjadi di komplek Taman Mutiara, Kota Cimahi, berdasarkan laporan warga, pengembang perumahan tersebut tidak memerhatikan fasum sejak pertama kali komplek tersebut dibukaMeski lahan fasum tersedia, namun pengembang tidak membangun apa pun dan hanya membiarkan lahan kosong begitu saja. Saat ini, lanjut Ali, kondisi tersebut diperparah dengan adanya alih fungsi lahan tersebut menjadi perumahan.Selama ini lahan fasum digunakan warga untuk berbagai aktifitas, baik itu untuk sarana olahraga, tempat bermain anak-anak, shalat Idul Fitri dan Idul Adha maupun aktifitas lainnya, sejatinya lahan tersebut disiapkan untuk fasilitas umum seperti masjid, lapang tenis, kolam renang, dan tempat bermain. Ali pun memastikan, lahan fasum tidak boleh dialihfungsikan ke dalam bentuk apa pun."Yang namanya fasum itu tidak boleh dialihfungsikan, apalagi untuk perumahan.” Tegas Ali Kerena itu Ali Hasan meminta pemerintah kabupaten/kota bisa lebih teliti sebelum memberikan izin bagi pembangunan perumahan, dan  meminta Pemerintah Kota Cimahi bisa lebih hati-hati dalam mengeluarkan izin perumahan tersebut. Lahan fasum tidak boleh dialihfungsikan, apalagi dibuat untuk perumahan," katanya. (die)

Dewan Jabar : Fundamental Ekonomi Masyarakat Kita Lemah




Bandung.Swara Jabbar.

Jawa Barat bahkan nasional kurang mengandalkan pertanian sebagai modal utama perekonomian, padahal kekayaan alam yang dimiliki sangat berpotensi untuk menjadikan pertanian sebagai tulang punggung. Hal  ini disampaikan Ir. Ridho Budiman Utama ketua Komisi II  DPRD Jawa Barat, Komisi  yang menangani masalah perekonomian, pertanian dan pariwisata dan sejenisnya di DPRD Jawa Barat, kepada wartawan di Bandung  "Selama ini kita bermain pada minyak. Industri pun bahan-bahannya impor. Jadi fundamental ekonomi masyarakat kita ini lemah.”Akibat dari kenyataan ini  berdampak pada mudah terpengaruhnya kondisi ekonomi oleh faktor asing Karena itu DPRD Jawa Barat mendorong produktifitas pertanian untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Jabar,  dan hal  ini dirasa penting agar pijakan perekonomian masyarakat menjadi kuat dan tidak tergantung pihak asing.Menanggapi data BPS yang menyatakan pertumbuhan  ekonomi Jabar pada triwulan pertama ini mengalami perlambatan.Politisi PKS Jabar ini menyatakan  pada awal tahun seperti ini, penyerapan anggaran pemerintah masih kecil mengingat aturan dan mekanisme yang mengikatnya, tradisi di caturwulan pertama memang seperti ini, belum belanja. Baru persiapan tender, karena itu pihaknya  mendorong pemerintah agar melakukan belanja sesuai perencanaan sehingga lebih efektif dan tepat sasaran.(Die)