Bandung.Swara Jabar
Ketua DPRD
Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos, MM meminta Gubernur Jawa
Barat beserta jajaran dibawahnya untuk dapat mengoptimalkan serapan anggaran.
Karena berdasarkan laporan sementara dari Komisi I sampai V, bahwa rata-rata
serapan anggaran APBD Jabar 2015 hanya sekitar 85 persen. Ini berarti,
ada beberapa program SKPD yang kurang maksimal dan optimal sehingga berdampak
terhadap serapan anggaran. Yang berujung membengkaknya SILPA 2015. Ineu
mengatakan, sebenarnya DPRD Jabar sejak penyusunan anggaran sampai
pelaksanaan kegiatan/program telah berupaya melakukan pengawasan terhadap
kinerja SKPD. Haal ini aagar penyerapan ABPD dapat berjalan optimal sehingga
pembangunan dapat maksimal sesuai dengan yang telah diprogramkan dan di targetkan.Untuk
besaran serapan sekitar 85 persen tersebut per 30 Desember atau hari.
Masih ada besok (31 Desember) / satu hari lagi. Kan biasanya menjelang, tutup
tahun, banyak pembayaran pekerjaan yang harus diberesi. Sehingga, kita berharap
sebelum pergantian tahun baru, ada peningkataan serapan anggaran, ujar Ketua
Dewan Ineu Purwadewi kepada wartawan usai memimpin Sidang Paripurna laporan
Kegiatan Reses III anggota DPRD Jabar tahun 2015, di Gedung DPRD Jabar, Rabu
(30/12). Lebih lanjut Ineu mengatakan, kondisi serapan sementara 85 persen
tersebut, belum dapat diketahui secara mendetail. Sektor atau SKPD mana
saja dan program / kegiatan apa saja yang tidak dapat menyerap anggaaran
secara optimal. Karena ini baru laporan sementara dari Komisi I sampai V dalam
rapat Badan Musyawarah. Jadi belum dilakukan kajian secara mendetail, ujarnya. Ineu
menjelaskan sesuai dengan aturan, Kepala Daerah harus memberikan laporan
pertanggungjawaban tentang kegiatan dan keuangan kepada DPRD paling lambat 3
bulan setelah pelaksanaan APBD. Selanjutnya nanti Dewan melalui
Komisi I sampai V, akan mengkaji dan mengevaluasi terhadap program/ kegiatan
mitra komisi masing-masing. Setelah itu baru ditindak lanjuti oleh Pansus. Dari
hasil kerja Pansuslah, nanti kita dapat mengetahui secara mendetail, sektor
atau SKPD mana saja dan program / kegiatan apa saja yang tidak dapat
menyerap anggaaran secara optimal. Apa alasan dan kendalanya, sehingga
serapan anggaaran tidak dapat terserap secara optimal, ujar Ineu. Untuk itu,
pada tahun 2016 mendatang, kita meminta Gubernur beserta jajarannya, haarus
lebih meningkatkan kinerja agar serapan anggaran dapat optimal, sesuai dengan
apa yang telah direncanakan, harapnya .Lebih lanjut Inue mengatakan, selama
tahun 2015, ada 13 Perda yang telah disahkan diluar Perda Anggaran dan 2 perda
Inisiatif dewan. Jadi semuanya ada 16 Perda yang telah disahkan dari target 27
yang telah disepakati dalam Prolegda 2015.Tidak terpenuhinya Perda yang telah
disepakati, ada beberapa kendaala, diantara, adanya Perubahan terhadap
Undang-undang, belum keluarnya PP, sehingga Raperda yang telah disepati tidak
dapat dibahas oleh Dewan maupun eksekutif karena raperda yang dibahaas harus
mengacu kepada payung hukum diatasnya. Tapi insya Allah, pada tahun Sidang 2016
nanti, kita akan bahas bersama eksekutif tentang raperda yang akan dibahas
bersama pada tahun 2016 mendatang. Sedangkan jumlahnya, kita belum tahu
berapanya, itu tergantung usulan eksekutif dan raperda inisiatif dewan, ujarnya.(die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar