Kuningan,Swara Jabar.
Sebagai Kabupaten paling timur dari Provinsi Jawa Barat yang
berbatasan langsung dengan Provinsi Jateng yang dikenal kota "Lagenda
Linggarjati" memiliki potensi besar disektor kepariwisataan "Ayo
Wisata ke Kuningan", nikmati kesejukan alam dan keindahan panorama -pesona
alam pegunungan sembari mengenal lagenda Lenggarjati sembari menikmati kuliner
surga di timur Jabar, kata Bupati. Hj. Utje Choeriah dalam acara Media
Gathering Pokja Wartawan Gedung Sate, di Hotel Grage Kuningan, Rabu Malam
(11/11).Acara tahunan Media Gathering yang difasilitasi Biro Humas, Protokol
dan Umum (HPU) Setda Jabar diikuti sekitar 50 wartawan . Selain itu juga menghadirkan
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Wakil Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara,
sebagai narasumber. Utje juga memaparkan potensi besar kepariwisataan yang
dimiliki Kabupaten Kuningan, sektor seni budaya yang sudah maju dan berkembang
di Kuningan. Bahkan kita sedang dan terus mengembangkan wisata historis seperti
Gedung Naskah Linggarjati akan dijadikan agenda tahunan Disparbud Kuningan
"Visit Year Linggarjati". Wagub Deddy Mizwar, mengatakan di Kuningan
ada even seni dan budaya sudah berkembang cukup pesat. Bahkan, kita juga bangga
karena sampai kini Kabupaten Kuningan dalam mengembangkan kepariwisataannya
tetap menjaga kelestarian alam atau konservasi alam tetap terjaga. Selain
itu, seiringan dengan perkembangan infrastruktur seperti keberadaan jalan tol
Cipali dan Cisumdawu dan BIJB Kertajati, tentunya kedepan cukup banyak investor
tertarik untuk mengembangkan kepariwisataan di Kuningan. Hal ini karena
didukungan alam yang sejuk, panorama-pesona alam yang indah, didukung seni
budaya dan kuliner yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, ujar
Wagub. Sementara itu, Irfan Suryanegara mengatakan fasilitasi
dukungan yang diberikan pihak DPRD untuk memacu pertumbuhan pembangunan di
Jabar diantaranya fasilitasi dukungan dana bantuan keuangan berbasis kinerja. Bagi
daerah dengan kondisi pertumbuhan pembangunan bagus diberikan bantuan bantuan
keuangan dalam jumlah lebih besar, Dulu sebelum tahun 2010, Pemprov bersama
dewan dalam menganggarkan bantuan kab/kota itu dipukul rata, yaitu rata-rata Rp
20 miliar, tapi sejak 2011 sampai kini dan kedepan tidak lagi. Yaitu besaran
bantuan keuangan Kab/kota tergantung program kerja yang diusulkan kab/kota.
Karena bantuan bersifat kinerja. Jadi para kepala daerah dan bersama
perangkatnya lah yang harus jeli dan pintar dalam merencang program kerja,
jelas Irfan. Lebih lanjut Irfan mengatakan Potensi wisata wilayah Jabar
Timur bak mutiari yang sudah lama terpendam, sehingga perlu polesan dan
dukungan dari semua pihak, baik itu pemprov, dewan Jabar, maupun pusat,
tandasnya.(Diah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar