Kamis, 12 November 2015

Media Gathering Humas Pemprov Jabar Pengangkat Seni Dan Budaya Kabupaten Kuningan






Kuningan,Swara Jabar.
Sebagai Kabupaten paling timur dari Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jateng yang dikenal kota "Lagenda Linggarjati" memiliki potensi besar disektor kepariwisataan "Ayo Wisata ke Kuningan", nikmati kesejukan alam dan keindahan panorama -pesona alam pegunungan sembari mengenal lagenda Lenggarjati sembari menikmati kuliner surga di timur Jabar,  kata Bupati. Hj. Utje Choeriah dalam acara Media Gathering Pokja Wartawan Gedung Sate, di Hotel Grage Kuningan, Rabu Malam (11/11).Acara tahunan Media Gathering yang difasilitasi Biro Humas, Protokol dan Umum (HPU) Setda Jabar diikuti sekitar 50 wartawan . Selain itu juga menghadirkan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Wakil Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara, sebagai narasumber. Utje juga memaparkan potensi besar kepariwisataan yang dimiliki Kabupaten Kuningan, sektor seni budaya yang sudah maju dan berkembang di Kuningan. Bahkan kita sedang dan terus mengembangkan wisata historis seperti Gedung Naskah Linggarjati akan dijadikan agenda tahunan Disparbud Kuningan "Visit Year Linggarjati". Wagub Deddy Mizwar, mengatakan di Kuningan ada even seni dan budaya sudah berkembang cukup pesat. Bahkan, kita juga bangga karena sampai kini Kabupaten Kuningan dalam mengembangkan kepariwisataannya tetap menjaga kelestarian alam atau konservasi alam tetap terjaga.  Selain itu, seiringan dengan perkembangan infrastruktur seperti keberadaan jalan tol Cipali dan Cisumdawu dan BIJB Kertajati, tentunya kedepan cukup banyak investor tertarik untuk mengembangkan kepariwisataan di Kuningan. Hal ini karena didukungan alam yang sejuk, panorama-pesona alam yang indah, didukung seni budaya dan kuliner yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, ujar Wagub. Sementara itu,  Irfan Suryanegara  mengatakan fasilitasi dukungan yang diberikan pihak DPRD untuk memacu pertumbuhan pembangunan di Jabar diantaranya fasilitasi dukungan dana bantuan keuangan berbasis kinerja. Bagi daerah dengan kondisi pertumbuhan pembangunan bagus diberikan bantuan bantuan keuangan dalam jumlah lebih besar, Dulu sebelum tahun 2010, Pemprov bersama dewan dalam menganggarkan bantuan kab/kota itu dipukul rata, yaitu rata-rata Rp 20 miliar, tapi sejak 2011 sampai kini dan kedepan tidak lagi. Yaitu besaran bantuan keuangan Kab/kota tergantung program kerja yang diusulkan kab/kota. Karena bantuan bersifat kinerja. Jadi para kepala daerah dan bersama perangkatnya lah yang harus jeli dan pintar dalam merencang program kerja, jelas Irfan.  Lebih lanjut Irfan mengatakan Potensi wisata wilayah Jabar Timur bak mutiari yang sudah lama terpendam, sehingga perlu polesan dan dukungan dari semua pihak, baik itu pemprov,  dewan Jabar, maupun pusat, tandasnya.(Diah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar