Jumat, 07 Agustus 2015

Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Jabar


 
Bandung.Swara Jabbar.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan secara simbolis meresmikan gedung instalasi Napza RS Jiwa Jawa Barat, saat Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di halaman belakang Gedung Sate, Jalan Cimandiri, Rabu (5/8/2015).Menurut gubernur, saat ini kapasitas gedung baru bisa menampung 60 orang. "Ini pendekatan pengobatan bagi pasien penyalahgunaan narkoba melalui medis. Bisa lebih cepat, kalau di balai kan sekitar 10 bulan, kalau ini di bawah itu. Jadi pergantian (pasiennya) lebih cepat," ujar Aher, sapaan akrab gubernur, usai menandatangani prasasti rumah sakit.Ia mengaku saat ini tenaga rehabilitasi di rumah sakit itu masih kurang. Namun ia tak mengetahui secara pasti angkanya. "Mudah-mudahan ke depan rehabilitatornya bisa ditambah," katanya.Dengan adanya instalasi napza di RS Jiwa ini, diharapkan bisa memenuhi target rehabilitasi gerakan 100 ribu orang penyalahguna narkoba, yang deklarasinya dibacakan tadi. Ada empat poin yang dibacakan, yang intinya pemprov mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba. "Indonesia darurat narkoba. Narkoba sudah mengancam kehidupan secara universal dan merupakan kejahatan kemanusiaan," tegas Aher.Dari angka 100 ribu orang penyalahguna narkoba yang harus direhabilitasi, 10 ribu berada di Jawa Barat. Menurut Ketua BNNP Iskandar Ibrahim yang baru saja dilantik hari ini, hingga Juni 2015, yang sudah direhabilitasi sekitar 2.500 orang."Tahun 2014, di Indonesia ada 12.044 orang yang meninggal, artinya 33 orang per hari meninggal gara-gara narkoba," ujarnya saat sambutan.Sementara itu, Aher menambahkan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, perlu ketahanan keluarga. "Kita sekarang sedang menggelorakan ketahanan keluarga, biasanya akar masalah adalah keretakan dan kerentanan keluarga, kalau ketahanan keluarga baik Insya Allah akan mampu menyelamatkan generasi muda dari serangan narkoba," kata Aher.(bd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar