Bandung.Swara Jabbar.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan secara simbolis
meresmikan gedung instalasi Napza RS Jiwa Jawa Barat, saat Puncak Peringatan
Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di halaman belakang Gedung Sate, Jalan
Cimandiri, Rabu (5/8/2015).Menurut gubernur, saat ini kapasitas gedung baru
bisa menampung 60 orang. "Ini pendekatan pengobatan bagi pasien
penyalahgunaan narkoba melalui medis. Bisa lebih cepat, kalau di balai kan sekitar
10 bulan, kalau ini di bawah itu. Jadi pergantian (pasiennya) lebih
cepat," ujar Aher, sapaan akrab gubernur, usai menandatangani prasasti
rumah sakit.Ia mengaku saat ini tenaga rehabilitasi di rumah sakit itu masih
kurang. Namun ia tak mengetahui secara pasti angkanya. "Mudah-mudahan ke
depan rehabilitatornya bisa ditambah," katanya.Dengan adanya instalasi
napza di RS Jiwa ini, diharapkan bisa memenuhi target rehabilitasi gerakan 100
ribu orang penyalahguna narkoba, yang deklarasinya dibacakan tadi. Ada empat
poin yang dibacakan, yang intinya pemprov mengajak masyarakat untuk
bersama-sama memerangi narkoba. "Indonesia darurat narkoba. Narkoba sudah
mengancam kehidupan secara universal dan merupakan kejahatan kemanusiaan,"
tegas Aher.Dari angka 100 ribu orang penyalahguna narkoba yang harus
direhabilitasi, 10 ribu berada di Jawa Barat. Menurut Ketua BNNP Iskandar
Ibrahim yang baru saja dilantik hari ini, hingga Juni 2015, yang sudah
direhabilitasi sekitar 2.500 orang."Tahun 2014, di Indonesia ada 12.044 orang
yang meninggal, artinya 33 orang per hari meninggal gara-gara narkoba,"
ujarnya saat sambutan.Sementara itu, Aher menambahkan untuk mencegah
penyalahgunaan narkoba, perlu ketahanan keluarga. "Kita sekarang sedang
menggelorakan ketahanan keluarga, biasanya akar masalah adalah keretakan dan
kerentanan keluarga, kalau ketahanan keluarga baik Insya Allah akan mampu
menyelamatkan generasi muda dari serangan narkoba," kata Aher.(bd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar